resensi buku marmut merah jambu
Pengarang: Raditya Dika
Harga : Rp. 39.500
Tebal : 218
Penerbit: Bukune
Marmut Merah Jambu
Marmut merah jamu adalah buku kelima dari Raditya Dika yang akan resmi ada di toko buku seluruh indonesia pada tanggal 1 juni nanti. Gue udah baca bukunya karena ada fasilitas pre-order dari penerbit. Untuk semua buku pre-order mendapat bonus tanda tangan dari Radith yang bikin gue bacanya hati-hati banget (lebay mode: on)
Jika kalian berekspetasi untuk bisa tertawa ngakak dengan perut kaku sampai guling-guling, hal itu tidak akan kalian dapatkan, karena 13 chapter dalam buku ini secara garis besar membahas tentang cinta, walau ada beberapa chapter dengan tema lain. Semua tentang cinta, mulai dari indahnya saat-saat PDKT , cinta yang diam-diam, saat cinta ditolak, bahkan ada juga chapter tentang naksir seorang teman chatting dalam chapter Cinta diatas Sepotong Chatting
Buku ini secara keseluruhan cukup menarik, dan pembahasan tentang cintanya menurut gue mengena banget, especially orang yang jatuh cinta diam-diam yang menggambarkan gimana seseorang yang mencintai seseorang tapi takut untuk mengungkapkannya. Yang mungkin hal tersebut pernah dirasakan oleh hampir semua orang. Gaya bahasa dan penggunaan kata yang digunakan Radith juga sangat mengena, membuat pembacanya seperti benar-banar menyaksikan langsung adegan-adegan yang ada di buku. Alurnya mudah diikuti. Gue bahkan ikut merasakan gimana rasanya patah hati waktu gue baca cerita tentang radith yang cintanya bertepuk sebelah tangan, Radith yang memilih untuk merelakan orang yang dicintainya dan Cuma bisa berdoa semoga orang itu dapat yang terbaik.( yang kedua pernah gue alami).
Harga yang di bandrol cukup mahal untuk kategori PELIT (personal literatur) untuk pelajar atau mahasiswa yang uang sakunya pas-pasan. Tapi untuk pre-order mendapat diskon 20%.
Well, secara keseluruhan buku ini layak dibaca untuk kita bisa mengerti dan merasakan cinta,karena cinta membutuhkan konsekuensi.
Bintang 3.3 dari 5
Selamat membaca